Ngebahas tentang
DJ? Mungkin bagi para kaum muda jaman sekarang sudah tidak asing lagi dengan sosok seorang DJ. DJ atau biasa kita sebut Disc Jokey
sangat familiar jika mendengar kata Disc Jokey, mari kita mencari tau asal muawal sejarah dj dan perkembangannya terutama di indonesia.
Jadi pada tahun 1940’an
yaitu pertama kali DJ lahir, dulu DJ
itu gk sekeren sekarang pake alat turnabel . Dulu ada seorang penyiar radio yang
menyusun lagunya dan di putar lagu tersebut tidak berhenti-henti dan dia dapat
banyak komentar dari para pendengar di radio "WNEW’’ dan penyiar radio ini bernama "Martin
Block" dan dia di juluki sebagai
“DISC JOKEY” karna dia
memutar lagu terus menerus kyk orang ngeremix gitu Oleh sebab itu Disc
Jokey harus bisa menguasai teknik yang berkaitan dengan Mixing, Editing dan
masih banyak lagi seperti merekam suara untuk di jadikan satu alunan musik yang
berirama. Dan alat yang sangat penting pada zaman itu adalah piringin hitam
atau dahulu biasa di sebut "Cakram, bahasa inggris nya Disc" maka di
sebut Disc Jockey.
Dan di era tahun 1970'an tepatnya di kota New York The Bronx juga hadir salah seorang DJ yang sampai sekarang masih selalu ada namanya di sejarah Hip-Hop, dia adalah "Cool Herc" seorang DJ yang sangat berpengaruh di dalam Breakdance, karena DJ Kool Herc lah yang pertama kali membuat satu singkatan nama seorang Breakdancing (orang yang menari Breakdance ) menjadi sebuah istilah nama yang sampai sekarang istilah nama tersebut masih selalu ada, nama istilah yang di sebutkan oleh DJ Kool Herc kepada penari Breakdance saat itu adalah B-Boy kepanjangan dari Breakdance Boy.
Dan di era tahun 1970'an tepatnya di kota New York The Bronx juga hadir salah seorang DJ yang sampai sekarang masih selalu ada namanya di sejarah Hip-Hop, dia adalah "Cool Herc" seorang DJ yang sangat berpengaruh di dalam Breakdance, karena DJ Kool Herc lah yang pertama kali membuat satu singkatan nama seorang Breakdancing (orang yang menari Breakdance ) menjadi sebuah istilah nama yang sampai sekarang istilah nama tersebut masih selalu ada, nama istilah yang di sebutkan oleh DJ Kool Herc kepada penari Breakdance saat itu adalah B-Boy kepanjangan dari Breakdance Boy.
Pada awal mulanya yang disebut seorang DJ adalah para
penyiar radio yang memutarkan lagu-lagu populer dengan cara memutarkan 'cakram'
karena itu lah mereka disebut Disc Jockey.
Sejarah awal mula DJ Radio :
Christopher Stone (1892-1965) menjadi DJ pertama di The United Kingdom pada tahun 1927.
Martin Block (1901-1967), DJ Radio pertama yang menjadi bintang, menginspirasikan istilah "Disco Jockey".
Alan Freed (1922-1965), menjadi orang pertama yang memperkenalkan musik Rhythm and Blues bangsa Afrika-Amerika di Amerika Serikat dan Eropa dibawah nama Rock and Roll.
Murray "The K" Kaufman (1922-1982), DJ rock and roll berpengaruh untuk pertama kalinya dibayar sebagai "The Fifth Beatle"
Rog Martin (lahir pada tahun 1941), DJ pertama yang memutar hit-hit Top 40 di Stereo pada tahun 1968. Sebuah stasiun radio di Los Angeles menjadi buktinya.
Jimmy Savile (lahir pada tahun 1926), sangat terkenal dalam acara TV BBC bernama Jim'll Fix It yang mengabulkan permintaan penggemarnya yang kebanyakan anak-anak. Pada tahun 1947 dia menjadi DJ pertama yang menggunakan turntable kembar untuk memutar kontinyu setelah dia membayar seorang pekerja logam setempat untuk mengelas dua deck rekaman menjadi satu.
Dick Clark, seorang enterteiner. Lahir pada tahun 1929, pembawa acara pada American Bandstand, acara musik di televisi dengan masa tayang terlama, dikenal baik sebagai salah satu yang menyatukan acara radio secara nasional.
Casey Kasem, lahir pada tahun 1932, seorang DJ dan ahli sejarah, pembawa acara radio terlama yaitu TOP 40. Juga dikenal sebagai pengisi suara Shaggy di serial kartun Scooy-Doo.
Wolfman Jack (1938-1995), keluar dari kecintaannya pada film-film horor dan rock and roll untuk menciptakan suara aneh, yang sangat disukai, salah satu suara radio yang paling disenangi.
John Peel (1939-2004), salah satu DJ asli dari acara radio BBC Inggris, Radio1, dikenal sebagai seorang yang sangat luar biasa pada kesukaannya terhadap musik dan menjuarakan artis-artis yang tidak terkenal.
Jim Ladd (lahir pada tahun 1928), dikenal sebagai salah satu DJ Free from Rock di radio komersial Amerika Serikat.
Setelah DJ Radio mulai berkembang pesat, maka muncul lah para generasi selanjutnya yaitu DJ Club seperti kebanyakan DJ zaman sekarang.
DJ Club yang dimaksud adalah DJ yang bermain atau memainkan lagu di peta rumahan, disko, club kecil atau bahkan di pesta besar seperti di stadion atau club besar.
Berikut adalah beberapa DJ yang menjadi titik awal berkembangnya DJ Club hingga sekarang :
David Mancuso (lahir pada tahun 1944), penggagas dari pesta bawah tanah New York City pertama dengan nama The Loft. Francis Grasso (1948-2001), memperkenalkan beberapa teknik DJ terbaru termasuk beatmatching dan slip-cueing. Larry Levan (1954-1992), seorang prolific re-mixer dan DJ di The Paradise Garage.
Frankie Knuckles (lahir pada tahun 1955), bapak dari House Music.
Paul Oakenfold (lahir pada tahun 1963), produser rekaman Inggris, re-mixer dan salah satu DJ yang terkemuka di dunia, dinobatkan menjadi mega bintang DJ.
Tiesto (lahir pada tahun 1969), salah seorang DJ aliran "musik Trance" dipilih oleh majalah DJ Magazine's sebagai DJ nomer satu untuk tahun 2004.
Keoki (lahir pada tahun 1969), seorang musisi musik Techno terkenal, difilmkan dalam film Party Monster pada tahun 2003.
Sedangkan untuk di Indonesia sendiri DJ baru masuk pada tahun 1970-an, karena pada tahun tersebut mulai bermunculan pesta atau party kecil yang dibuat di rumah. Sehingga mulai lah bermunculan para DJ yang siap untuk menghibur mereka yang berpesta.
Pada saat itu DJ di Indonesia belum melakukan mixing walaupun mereka sudah menggunakan Turntable dan piringan hitam, dikarenakan pada saat itu mixer masih sangat langka di Indonesia.
Sejak saat itu lah mulai bermunculan club-club yang menyajikan musik DJ sebagai bintang utamanya, walaupun saat itu DJ hanya dilakukan sebagai pekerjaan sampingan.
Sejarah awal mula DJ Radio :
Christopher Stone (1892-1965) menjadi DJ pertama di The United Kingdom pada tahun 1927.
Martin Block (1901-1967), DJ Radio pertama yang menjadi bintang, menginspirasikan istilah "Disco Jockey".
Alan Freed (1922-1965), menjadi orang pertama yang memperkenalkan musik Rhythm and Blues bangsa Afrika-Amerika di Amerika Serikat dan Eropa dibawah nama Rock and Roll.
Murray "The K" Kaufman (1922-1982), DJ rock and roll berpengaruh untuk pertama kalinya dibayar sebagai "The Fifth Beatle"
Rog Martin (lahir pada tahun 1941), DJ pertama yang memutar hit-hit Top 40 di Stereo pada tahun 1968. Sebuah stasiun radio di Los Angeles menjadi buktinya.
Jimmy Savile (lahir pada tahun 1926), sangat terkenal dalam acara TV BBC bernama Jim'll Fix It yang mengabulkan permintaan penggemarnya yang kebanyakan anak-anak. Pada tahun 1947 dia menjadi DJ pertama yang menggunakan turntable kembar untuk memutar kontinyu setelah dia membayar seorang pekerja logam setempat untuk mengelas dua deck rekaman menjadi satu.
Dick Clark, seorang enterteiner. Lahir pada tahun 1929, pembawa acara pada American Bandstand, acara musik di televisi dengan masa tayang terlama, dikenal baik sebagai salah satu yang menyatukan acara radio secara nasional.
Casey Kasem, lahir pada tahun 1932, seorang DJ dan ahli sejarah, pembawa acara radio terlama yaitu TOP 40. Juga dikenal sebagai pengisi suara Shaggy di serial kartun Scooy-Doo.
Wolfman Jack (1938-1995), keluar dari kecintaannya pada film-film horor dan rock and roll untuk menciptakan suara aneh, yang sangat disukai, salah satu suara radio yang paling disenangi.
John Peel (1939-2004), salah satu DJ asli dari acara radio BBC Inggris, Radio1, dikenal sebagai seorang yang sangat luar biasa pada kesukaannya terhadap musik dan menjuarakan artis-artis yang tidak terkenal.
Jim Ladd (lahir pada tahun 1928), dikenal sebagai salah satu DJ Free from Rock di radio komersial Amerika Serikat.
Setelah DJ Radio mulai berkembang pesat, maka muncul lah para generasi selanjutnya yaitu DJ Club seperti kebanyakan DJ zaman sekarang.
DJ Club yang dimaksud adalah DJ yang bermain atau memainkan lagu di peta rumahan, disko, club kecil atau bahkan di pesta besar seperti di stadion atau club besar.
Berikut adalah beberapa DJ yang menjadi titik awal berkembangnya DJ Club hingga sekarang :
David Mancuso (lahir pada tahun 1944), penggagas dari pesta bawah tanah New York City pertama dengan nama The Loft. Francis Grasso (1948-2001), memperkenalkan beberapa teknik DJ terbaru termasuk beatmatching dan slip-cueing. Larry Levan (1954-1992), seorang prolific re-mixer dan DJ di The Paradise Garage.
Frankie Knuckles (lahir pada tahun 1955), bapak dari House Music.
Paul Oakenfold (lahir pada tahun 1963), produser rekaman Inggris, re-mixer dan salah satu DJ yang terkemuka di dunia, dinobatkan menjadi mega bintang DJ.
Tiesto (lahir pada tahun 1969), salah seorang DJ aliran "musik Trance" dipilih oleh majalah DJ Magazine's sebagai DJ nomer satu untuk tahun 2004.
Keoki (lahir pada tahun 1969), seorang musisi musik Techno terkenal, difilmkan dalam film Party Monster pada tahun 2003.
Sedangkan untuk di Indonesia sendiri DJ baru masuk pada tahun 1970-an, karena pada tahun tersebut mulai bermunculan pesta atau party kecil yang dibuat di rumah. Sehingga mulai lah bermunculan para DJ yang siap untuk menghibur mereka yang berpesta.
Pada saat itu DJ di Indonesia belum melakukan mixing walaupun mereka sudah menggunakan Turntable dan piringan hitam, dikarenakan pada saat itu mixer masih sangat langka di Indonesia.
Sejak saat itu lah mulai bermunculan club-club yang menyajikan musik DJ sebagai bintang utamanya, walaupun saat itu DJ hanya dilakukan sebagai pekerjaan sampingan.
Dan sampai sekarang perkembangan DJ indonesia sangat pesat
perkembangannya
Beberapa club DJ yang terkenal di jakarta :
- X2 Club Jakarta Berlokasi di Plaza Senayan, tempat ini jadi tongkrongan yang asyik yang menghadirkan Dj tersohor dan menyuguhkan atmosfer yang beda dari tempat kebanyakan. Tempat yang bisa menampung 2500 orang ini buka mulai dari Rabu hingga Sabtu pukul 09.00 sampai 04.00 WIB.
- Public Mengusung konsep Club and Bar sejak tahun 2000 dan awalnya bernama Mana Lounge. Sejak tahun 2007 berganti nama menjadi Public yang mengetengahkan jenis musik yang lebih bervariasi.Lokasinya di bilangan Senayan, Taman Ria Senayan East End Building-Gatot Soebroto. Buka Minggu-Selasa pukul 18.00-24.00 dan Rabu-Sabtu pukul 18.00 hingga 03.00 WIB.
- Centro Centro merupakan tempat yang paling dicari anak muda. Tempat ini selalu menghadirkan DJ pilihan dan paling ditunggu dari dalam dan luar negeri. Minimal kamu harus mengeluarkan Rp 250.000 untuk mendatangi tempat ini. Beberapa pilihan menu yang bisa menemani kamu adalah Waterfall, Luche Martini, Mango Shooter hingga Plastik Surgery setiap hari Jumat. Lokasinya di Centro Complex- Dharmawangsa.
- The Luv Bar The Luv's Bar and Dine luasnya sekitar 300 meter dan berlokasi di Citiwalk Building, Jakarta Pusat. Tempat ini memiliki konsep bar yang luas sehingga kamu bisa tampil all out tanpa harus takut berdesak-desakan.
Tempat ini di dominasi dengan warna ungu, hitam dan coklat. Setiap hari, The Luv's Bar menyajikan konsep yang berbeda sehingga kamu tidak akan pernah bosan.
ada tiga alat penting yang di butuhkan DJ yaitu :
1. Vynil & Turntable
Penggunaan 2 pemutar piringan hitam (vynil) dan mixer sudah ada sejak awal
istilah DJ popular, dan masih bertahan hingga kini. Vynil menawarkan elegansi
tersendiri. Bentuknya vynil dan turntable yang khas dan klasik hingga kini
masih menjadi ikon dunia DJ. HIP HOP DJ masih mengandalkan ini untuk battle DJ
untuk mengiringi rapper dan tekhnik menggunakan turntable menjadi instrument
perkusi menjadi dunia sendiri yang diperlombakan
secara internasional (DMC) dan dikenal dengan “turntablism”. Dua turntable
dihubungakan dengan mixer yang mengontrol volume hingga effect. Jika anda ingin
menempuh rute dan style ini maka yang anda butuhkan adalah dua turntable, satu
mixer dan koleksi piringan hitam yang banyak. Dengan tekhnologi timecode anda
juga bisa menggabungkannya dengan software DVS seperti traktor dan masih bisa
menikmati kelebihan yang ditawarkan controllerism dengan tambahan laptop.
2. CDJ
Perkembangan media digital dan fakta bahwa DJ semakin mobile membuat banyak
manufaktur alat DJ mulai mengadopsi tekhnologi CD sebagai pengganti vynil.
Pioneer adalah manufaktur yang paling dikenal dalam menghadirkan CD player
untuk DJ sebagai pengganti turntable piringan hitam. Ini membuat banyak DJ yang
sering berpergian dari satu club ke club lain menjadi lebih mudah tanpa hrus
membawa banyak vynil, mereka membawa CD yang jauh lebih compact (sesuai
namanya, Compact Disc). Tekhnologi ini juga memungkinkan DJ secara cepat
mengakses cue point dan memiliki lebih dari satu cue point dan di simpan
sehingga meminimalisasi penggunaan headphone untuk mencari cue point. Cue point
juggling dapat dilakukan pada CDJ yang tidak dapat dilakukan di vynil dan
turntable. Pada tekhnologi vynil, cue point (letak tertentu dimana lagu baru
akan dijalankan untuk mengganti lagu lama) dilakukan secara manual dengan
menandai bagian tertentu pada piringan hitam. Kelebihan lain adalah lebih
murahnya CD dibanding vynil, kemudahan mengetahui BPM dan kadang waveform dari
lagu yang sedang dimainkan. CDJ paling populer di club club dan festival. Jika
preferensi anda adalah menjadi DJ yang main di club club dan memutar music
music sejenis trance, house, progressive, dan sebagainya, maka menguasai
pengoperasian jenis jenis CDJ dan mixer adalah yang paling reasonable untuk
anda lakukan.
3. Controllerism
Penemuan MP3 dimana frekuensi tertentu yang tidak bisa didengar manusia
dibuang dengan kompresi tertentu benar benar mengubah wajah dunia musik. File
music yang jauh berkurang secara signifikan, dan storage yang semakin besar
membuat pembajakan semakin sulit dibendung dan memaksa musisi dan pelaku
industry music mencari solusi kreatif untuk mencari keuntungan. Ini juga
berpengaruh terhadap dunia DJ dan producer music seriring banyaknya bermunculan
software dan alat untuk bermain music. Teknologi MIDI memungkinkan alat saling
berkomunikasi tentang informasi nada yang membentuk lagu. Banyak software DJ
dan digabungkan dengan MIDI controller menjadikan semakin mudahnya akses
terhadap DJ. Dewasa ini hampir semua orang memiliki laptop dan computer dan
harga DJ controller yang semakin murah bervariatif dan penuh inovasi membuatnya
semakin menggeser konvensional DJ, terutama vynil. Bisa dibilang bahwa
controllerism adalah hal yang baru dalam dunia DJ dan mengadopsi tekhnologi
terkini. Banyak pabrikan CDJ dan turntable ternama yang mulai memproduksi DJ
controller seperti Pioneer, Numark, Denon, dan lain sebagainya. Kelebihan dari
controllerism adalah begitu luasnya kemungkinan trick, effect, yang bisa dilakukan,
sangat fleksibelnya customisasi hardware, harga yang lebih murah, dan lain
sebagainya. Jika anda ingin menempuh rute ini maka anda memerlukan DJ
controller (berikut soundcard), dan laptop.
Jika anda ingin berkarir sebagai DJ professional dan bermain di club club
dan festival, anda tidak harus memiliki sendiri CDJ dan mixer yang relative
mahal. Anda bisa mencobanya dengan laptop dan controller untuk memahami
konsepnya, dan atau kursus di tempat tempat yang menawarkan kursus DJ secara
professional. Ada banyak keuntungan dari mengikuti kursus DJ. Anda akan di
drill untuk menguasai peralatan, bagaimana membaca crowd, manual beatmatching,
dan yang terpenting: anda bisa bergabung dengan DJ management di tempat kursus
tersebut (ingat untuk memilik kursus DJ yang juga memiliki DJ management).
Sekian ya teman-teman tentang pengetahuan DJnya, Semoga pengetahuan ini menjadi bermanfaat untuk para kaum muda di indonesia (Foto dan pengetahuan tersebut saya rangkum dari beberapa sumber yang ada).
see you!!
Nice article
BalasHapusFrom go viral vloghttps://youtu.be/J9rXWbrmyJg
Nice article
BalasHapusFrom go viral vloghttps://youtu.be/J9rXWbrmyJg